Koordinasi : Bupati Jayapura Dr Yunus Wonda SH, MH, didampingi Plt Sekda Kabupaten Jayapura dan Koordinator MBG, Rut Widi Hastuti, memimpin rapat koordinasi bersama pengelola MBG di Kabupaten Jayapura.(Foto: ARS)

SENTANI, Klikjo.id  –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura bersama pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan program, berlangsung di Gedung A Lantai II, Kantor Bupati Jayapura, pada Selasa (18/11/2025).

Rapat dipimpin Bupati Jayapura Dr Yunus Wonda SH, MH, dan mendengarkan langsung laporan dan masukan dari pengelola Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG).

Koordinator MBG Kabupaten Jayapura, Rut Widi Hastuti, memaparkan perkembangan program serta sejumlah kendala yang masih dihadapi, terutama terkait pasokan bahan baku. Saat ini, terdapat 13 SPPG yang beroperasi di Distrik Sentani Timur (2), Sentani (5), Waibu (3), Sentani Barat (1), Kemtuk (1), dan Depapre (1).

“Berbagai masukan teknis dari lapangan sudah kami sampaikan. Namun kendala terbesar tetap pada keterbatasan bahan baku,” ujar Rut.

Ia menjelaskan, satu SPPG membutuhkan sekitar 220 sak beras ukuran 20 kg dan 320 kg ayam per hari. Jika jumlah SPPG bertambah, kebutuhan pasti meningkat sehingga diperlukan dukungan pemerintah untuk mendorong masyarakat menjadi pemasok lokal.

Rut menegaskan, tujuan MBG tidak hanya memastikan pemenuhan gizi anak, tetapi mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui penyediaan bahan pangan lokal.

Ke depan, Pemkab Jayapura bersama Badan Gizi Nasional berencana membangun tiga SPPG baru di Distrik Depapre dan Nimboran. Rut menyebut cakupan layanan masih perlu diperluas karena masih banyak penerima manfaat yang belum terjangkau.

Terkait fluktuasi harga bahan pangan, Rut menegaskan bahwa SPPG tetap menyesuaikan harga pasar tanpa mengurangi porsi makanan anak.

“Stabilitas harga menjadi tugas satgas terkait,” ucapnya.

Beberapa komoditas seperti buah masih didatangkan dari luar daerah, sementara ayam segar dipasok dari Doyo Baru dan Waibron.

Menanggapi laporan masyarakat soal dugaan gangguan instalasi pembuangan limbah (IPAL) dari salah satu dapur SPPG, Rut menyebut belum menerima laporan resmi.

“Jika ada keluhan, kami siap tindak lanjuti, termasuk penutupan sementara bila diperlukan,” tegasnya.

Ia mengajak masyarakat aktif melaporkan kendala terkait operasional SPPG.

Pemkab Jayapura Perkuat Koordinasi Pangan

Asisten II Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Abdul Rahman Basri, menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memastikan ketersediaan bahan pangan bagi SPPG.

“Ini sejalan dengan arahan Bupati Jayapura agar seluruh OPD memperkuat pembinaan dan memaksimalkan potensi komoditas di setiap sektor,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa sektor perikanan, pertanian, perkebunan, dan tanaman pangan memegang peran penting dalam menjaga suplai bahan pangan lokal.

Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi diharapkan dapat memperkuat layanan SPPG sekaligus menekan potensi kenaikan harga bahan pokok. (ARS)