Ia memaparkan, hingga 3 September 2025 tercatat 5.985 kasus kumulatif HIV/AIDS, dengan Sentani sebagai penyumbang terbesar. Meski begitu, jumlah kasus baru menunjukkan penurunan.

“Pada 2024 terdapat 632 kasus baru, sedangkan hingga triwulan III tahun 2025 tercatat 470 kasus baru. Penurunan ini menunjukkan adanya dampak positif dari upaya edukasi, namun pekerjaan kita belum selesai,” tegasnya.

Lilian juga menyoroti masih kuatnya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA yang menyebabkan masyarakat enggan melakukan pemeriksaan HIV.

“Kalau pemeriksaan gula darah atau kolesterol, masyarakat antusias. Tapi untuk HIV, masih banyak yang takut karena stigma,” katanya.

Sebagai upaya lanjutan, Dinas Kesehatan bersama ATM Center, organisasi pemuda, LSM, dan PMI akan turun hingga ke kampung-kampung melalui pemutaran film edukasi, promosi kesehatan, dan pemeriksaan HIV massal.

Aksi berbagi bunga dan pita merah pada peringatan Hari AIDS Sedunia ini menjadi simbol kepedulian bersama, melibatkan OPD sektor kesehatan dan non-kesehatan, komunitas, serta lembaga swadaya masyarakat di Kabupaten Jayapura. (ARS)