
Foto : Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.(Ist)
JAKARTA, Klikjo.id –Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi upaya intensif memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan kunjungan ke Amerika Serikat bersama delegasi telah mengadakan pertemuan strategis dengan pejabat tinggi AS, dan menghasilkan berbagai kemajuan penting.
“Kami bertemu dengan U.S. Trade Representative, Secretary of Commerce Lutnick, Secretary of Treasury Bessent, Direktur National Economic Council, serta perwakilan dari sejumlah negara lain,” ujar Airlangga saat menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin,(28/4/2025).
Menurut Airlangga, Presiden Prabowo Subianto menyambut baik apresiasi dari Pemerintah AS terhadap proposal komprehensif yang diajukan Indonesia. Proposal tersebut mencakup tidak hanya aspek tarif, tetapi juga non-tarif, serta langkah-langkah konkret Indonesia dalam menyeimbangkan neraca perdagangan secara adil dan setara (fair and square).
“Neraca perdagangan saat ini sekitar 19, dan kita berikan lebih dari 19,5. Jual beli langsung sebesar 19,5, dan kita juga memiliki proyek untuk pembelian produk dari Amerika,” tambahnya.
Airlangga juga mengungkapkan rencana investasi perusahaan Indorama sebesar USD 2 miliar di Louisiana untuk pengembangan proyek blue ammonia. Selain itu, isu mineral kritis turut menjadi salah satu topik pembahasan dengan pihak AS.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia kembali menegaskan pentingnya kesetaraan perlakuan tarif (reciprocal treatment) bagi komoditas unggulan Indonesia di pasar AS. Tujuannya adalah menciptakan level playing field yang setara dengan negara lain.
“Apakah itu Vietnam, atau Bangladesh, sehingga kita memiliki level playing field yang sama dengan mereka,” jelas Airlangga.
Untuk memastikan implementasi cepat dari hasil perundingan, Presiden Prabowo menyetujui pembentukan tiga satuan tugas (Satgas) khusus. Pertama, Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi. Kedua, Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK. Ketiga, Satgas Deregulasi Kebijakan. Selain itu, akan dibentuk Satgas lain yang menangani peningkatan iklim investasi dan percepatan perizinan berusaha.
Pemerintah Indonesia juga telah menandatangani non-disclosure agreement (NDA), yang menyatakan bahwa isi pembahasan dengan Pemerintah AS bersifat rahasia dan hanya untuk kepentingan kedua belah pihak.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa seluruh pendekatan dan penawaran yang disampaikan Indonesia bertujuan untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan (win-win solution), tanpa membedakan satu mitra negara dengan yang lain.
“Apa yang kita tawarkan sejatinya merupakan langkah-langkah yang sedang kita lakukan di dalam negeri, salah satunya adalah deregulasi,” tutup Airlangga.(**)
Sumber : BPMI Setpres
Tinggalkan Balasan