FOTO : Ketua LSM Papua Bangkit, Hengky Jokhu
SENTANI, klikjo.id- Dugaan praktek jual beli jabatan di Pemkab Jayapura sudah santer terdengar sejak dulu.Meski di awal sulit dibuktikan, namun seiring berjalannya waktu, kasus dugaan jual beli jabatan ini pelan-pelan mulai menyeruak kembali di permukaan.
“Tidak hanya jual beli jabatan saja, salah satu dugaan praktek kotor juga masih terjadi pada dugaan jual beli proyek baik di DPR maupun Pemkab Jayapura.
Sudah lumrah, dan hampir seluruh daerah di Indonesia. Jadi, kalau ada yang katakan di kabupaten atau di kota ini tidak ada jual beli jabatan maupun jual beli proyek, itu omong kosong,” kata Ketua LSM Papua Bangkit, Hengky Jokhu ketika memberikan keterangan kepada sejumlah awak medi di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin.
Menurutnya ada oknum DPR main proyek, bahkan ada oknum anggota termasuk oknum pimpinan DPR proyeknya ada di mana dan utangnya ke mana itu juga saya tahu.
Karena semua orang-orang yang mengerjakan proyeknya itu, mereka juga berikan informasi ke kami. Apakah proyeknya jauh di Lereh sana, kerja proyek ini itu dan hutang ke mana mereka semua kasi tahu ke kita.
“Jadi, omong kosong kalau ada pejabat, anggota DPR kah, kepala dinas katakan disini tidak ada korupsi (proyek) dan jual beli jabatan itu omong kosong,” tambahnya.
Bahkan dia mengajak debat dan meminta agar lembaga Tipikor masuk ke Kabupaten Jayapura untuk lakukan pemeriksaan terhadap dugaan jual beli jabatan maupun jual beli proyek.
“Jual beli proyek atau Pokir DPRD diduga dikuasai oknum anggota Dewan saja juga terdengar di mana-mana dan bukan menjadi rahasia umum lagi. Tinggal menunggu waktu saja Pungli jual beli proyek itu, akan menjadi PR aparat penegak hukum menindaklanjutinya,” ungkap mantan Ketua Kadin Kabupaten Jayapura tersebut.
Hengky menambahkan, jika dugaan praktik jual beli jabatan itu benar terjadi, bisa dibayangkan orientasi kerja pejabat yang doyan jalan pintas.”Misal benar dia dapat jabatan dengan beli, ya di pikirannya bagaimana bisa segera mengembalikan uang tersebut,” bebernya.
“Selain itu juga, jika budaya kotor seperti itu dilakukan, tentu sangat merugikan karier ASN lainnya. Kasihan ASN yang serius bekerja, kompetensi baik, tapi tidak pernah dapat promosi jabatan,” imbuh Hengky menambahkan.
Ketua LSM Papua Bangkit ini mengatakan, suatu saat kami akan bongkar habis-habisan. Tapi, disini kami hanya menghormati dan menghargai pak Bupati, yang merupakan kawan lama dan senasib dulu. Namun suatu saat kita bisa telanjangi oknum yang ada di kantor ini,” ungkapnya.
“Kami dari LSM Papua Bangkit tidak berhenti sampai disini, dan akan mencari bukti-bukti tambahan yang lebih akurat lagi agar dugaan pungli jual beli proyek dan dugaan jual beli jabatan di Kabupaten Jayapura. Kami akan pantau terus, dan setiap perkembangan akan kami muat di media, tunggu berita selanjutnya,” tutup mantan Aktivis diera Orde Baru yang lama di Jakarta.(Arifin)

Tinggalkan Balasan