Polisi, TNI, dan warga yang dikoordinasikan Camat Motoling Timur, berupaya mengevakuasi korban penambang yang tertimbun longsor.

MINSEL, KLIKJO.ID–Dua penambang emas berinisial Harto T (23) dan Fanly L (20-an), warga Desa Picuan Lama, Kecamatan Motoling Timur, Minsel mengalami luka-luka dan patah tulang. Kedua korban dilaporkan tertimbun tanah longsor saat sedang mengais bongkahan tanah dan batuan rep. Peristiwa itu terjadi Jumat (05/03/2021) sekitar pukul 04.00 Wita subuh, di kawasan pertambangan emas PT SEJ, perkebunan Kecamatan Motoling Timur. Informasi yang dirangkum menyebutkan, sebelumnya kedua korban dan tujuh rekan mereka secara bergantian masuk lubang melakukan pertambangan emas di kawasan perkebunan pertambangan PT SEJ. 
Saat itu cuaca sedang hujan sejak malam, namun kondisi ini tak mengurung niat kedua korban untuk terus melakukan penambangan. Tiba-tiba terjadi longsor, yang mengakibatkan lubang tersebut tertutup material tanah dan batuan.
Beruntung Harto lolos, setelah berupaya keluar dari timbunan material tanah dan batuan yang menindih sekujur tubuhnya. Kendati mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang, ia berhasil keluar serta menyampaikan kejadian tersebut pada Security PT SEJ. Harto juga menyampaian temannya masih terperangkap dalam lubang tersebut. Korban Harto selanjutnya diantar ke RS Kalooran Amurang menggunakan mobil ambulance milik PT SEJ pada pukul 06.00 Wita.
Sedangkan Fanly yang terperangkap dalam lubang tambang, langsung diupayakan penyelamatan oleh teman-temannya, pihak perusahaan, dan warga bahkan pihak kepolisian, TNI, serta pihak perusahaan  yang dikoordinasikan Camat Motoling Timur Ifke Pondaag.


Setelah melakukan pencarian secara gotong royong, korban Fanly berhasil dievakuasi sekitar pukul 08.20 Wita. Korban selamat, namun kondisinya lemas. Korban Fanly juga dilarikan ke RS Kalooran Amurang, selanjutnya keduanya dirujuk ke RS Prof Kandouw Manado. “Korban berhasil dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP) atas kerjasama warga, pihak kepolisian, TNI dan pihak perusahaan yang dikoordinir langsung oleh Camat Motoling Timur,” ujar Sampel Kasenda tokoh masyarakat Motoling Timur yang ikut serta dalam evakuasi tersebut. Sementara itu Camat Motoling Timur Ifke Pondaag membenarkan musibah tersebut. Camat Ifke Pondaag meminta kepada penambang rakyat untuk sementara menghentikan aktivitas, mengingat kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
“Selaku Camat saya juga berkoordinasi agar pihak Perusahaan turut membantu  kedua korban menjalani perawatan di Rumah sakit,” ujar Pondaag. Nampak di lokasi saat evakuasi Kabag Ops, Kasat Intel Polsek Motoling, Danramil Motoling, Hukum Tua Royke Kesek dan Sekdes Picuan Satu Lexi Langoy, masyarakat penambang dan pihak karyawan PT SEJ.(*/gigs)